Tips Komunikasi pada Anak
Berkomunikasi pada anak dengan baik menjadi penghubung yang baik kepada orangtua, sebaliknya apabila komunikasi orangtua tidak sejalan dengan anaknya dapat menjadi pemicu kesalahan pahaman.
Berikut tips-tips membangun komunikasi dengan baik kepada anak
baca juga ciri pasangan yang baik
1. Berbahasa lembut kepada anak
Anak pada usai 3 hingga 7 tahun akan menghafal secara alamiah percakapan yang ada disekitar anak. Berbahasa lembut merupakan salah satu langkah melatih perkembangan anak dalam berbicara. Berbahasa lembut dapat diartikan sebagai bahasa yang megandung bijaksana, kesejukan yang didengar oleh anak. Dengan demikian anak-anak mampu merasakan maksud yang kita sampaikan. semisal kalimat lembut, "bunda berharap kamu bisa belajar dengan baik.". Penggunan nama panggilan yang baik seperti"anak sholeh/sholehah". "wahai anakku yang baik".
2. Menggunakan kata yang dipahami anak
Menggunakan kata yang dipahami sangat penting untuk dilakukan oleh orangtua dalam berkomunikasi kepada anak. pemilihan kata akan mempengharui terhadap respon anak. pemelihan pada kata antara Kata perintah dengan kata larangan. sebagai contoh kecil : "nak, tolong ambilkan gelas di atas meja!!!". Dengan kata tolong anak dapat merespon dengan baik.
3. Melihat perasaan atau mood anak
Keadaan yang penting pada saat berhadapan kepada anak dengan melihat perasaan anak. Perasaan anak yang dimaksud dengan melihat situasi sekitar atau respon anak. Semisal, anak yang sedang fokus bermain, anak yang sedang marah; sedih; dan lain sebagainya. Perbedaan keadaan anak dalam perasaan akan berbeda cara berkomunikasi. Pada umumnya membebaskan anak untuk menikmati perasaannya akan lebih baik untuk diajak berkomunkasi.
4. Dekati dengan elusan tangan
Mendekati dengan ulusan tangan bagaikan mendekati anak dengan kasih sayang. merangku, memeluk, menyapa, mengelus akan berdampak perasaan anak. Dengan demikian hal ini menjadi membuka ruang diskusi kepada anak.
5. Mendengarkan curhatan anak
Sesekali telinga kita sebagai orangtu harus terbuka untuk anak. membuka diri kepada anak melalui sebagai pendengar sangat penting untuk mengawali perasaan dan keinginan anak. Dengan mendengarkan curhatan anak, orangtua mampu mengenali jati diri anak.
Memilih Suami Menurut Tuntunan Rasulullah
Kriteria suami idaman Ala Rasulullah setidaknya ada dua poin utama yaitu:
1. Segi Agamanya
Agama menjadi tolak ukur paling utama untuk mencari pemimpin rumah tangga. Pada surah Al Baqarah ayat 221 Yang artinya " dan janganlah kalian menikahkan orang-orang musyrik ( dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya hamba sahaya yang mukmin lebih baik dari pada orang musryik walaupun dia menarik hatimu". Dengan agama juga menjadikan pola hidup kesaharian suami terarah dengan jalan yang jelas. Sikap dan perilaku menjadi penghias kehidupan keluarga. Itulah sebab keunggulan agama menjadi urutan pertama.
2. Kafaah
Kafaa sendiri memiliki arti tersendiri yang artinya perbandingan atau persamaan. Seorang perempuan memilih laki-laki tentu penilaian yang tidak boleh dikesampingkan yaitu perbandingan secara akhlak, harta benda dan tingkat sosial. Penilaian tersebut sebagai tahapan menghindari ketidak seimbangan dalam suatu pasangan rumah tangga. Contoh sederhana salah satu pasangan yang kekayaannya mencolok. Hal tersebut akan membuat salah satu dibayangi dengan perasaan rendah diri (minder). Sehingga merasa tidak layak untuk meminta bantuan sama pasangan sendiri. Dimana pasangan tersebut pada posisi yang tidak ideal secara sosial sehingga tidak mendapatkan support dari keluarga besar pasangan. Hal ini akan menjadi pemicu tidak tentramnya sebuah pasangan.
Dari kedua di atas, memilih dan memilah pasangan tentu hal yang utama. Bukan berarti tipekal pasangan yang kita impikan sesempurna, akan tetapi hanya sebagai tolak ukur keluarga idaman yang kita impikan. Dengan memilih pasangan sesuai indikator tentu kita akan lebih leluasa dalam perencanaan keluarga kita sendiri.
Memilih Istri Menurut Tuntunan Rasulullah
Istri merupakan orang yang akan mendampingi, mengasihi, tempat pelipur gundah gulana, persemaian keturunan, mengasuh hingga mendidik anak, serta mengurus rumah kita. Istri menjadi teman hidup dalam keseharian kita. Tidak ada kehidupan yang indah membagikan diri selain adanya pasangan yang baik. Langkah dalam memilih istri yang baik ala Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Setidaknya ada 4 cara memilih dan memilah pasangan yang baik untuk kita.
1. Dari segi harta benda
Faktor harta benda menjadi alasan sebagai tolak ukur untuk mengeimbangi taraf kehidupan sosial. Dalam memahami secara sederhana dari segi harta benda yaitu mencocokkan gaya hidup kita dengan calon istri. Bisa jadi gaya hidup yang tinggi tidak mampu menyeimbangi penghasilan kita sebagai suami. Cara memahami konteks ini dengan pandangan lain yaitu segi kemampuan lahiriyah mencari kehidupan atau dengan bahasa kemandirian calon istri. Sehingga pada saat telah menjadi pasangan yang sah, situasi dan kondisi secara ekonomi baik buruk bisa dilewati bersama. Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda dalam hadits yang artinya “dikawininya perempuan itu karena empat perkara, yaitu karena hartanya, karena bangsa atau keturunannya, Karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka carilah yang kuat yaitu agamanya. Engkau akan bahagia. ( H.R Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu).
2. Dari segi keturunannya (faktor Bibit)
Faktor keturunan ini, sebagai upaya memperbaiki keturunan secara fisik, kecerdasan maupun secara mental jiwa. Anak yang dilahirkan tidak jauh dengan ayah dan ibunya. Ini menjadi bagian penilaian kita dalam mencari pasangan.
3. Dari segi kecantikan
Kencatikan salah satu faktor diperhatikan dalam mencari pasangan. Secara fisik sangat penting dalam pemenuhan seksual secara lazim. Kencatikan di mata laki-laki tidak bisa disamarkan dalam ketegori sebab masing -masing memiliki kriteria. Kecantikan inilah yang akan menjadi penghias semangat laki-laki. Satu hadits dari Rasulullah shalallahu alaihi wassalam sebagai instruksi menilai kecantikan calon istri, sebagaimana beliau bersabda yang artinya "sebaik-baik istri ialah manakala engkau memandangnya, kamu akan senang terhibur olehnya (karena cantik menawan), jika engkau memerintahkan (suatu perkara), ia akan mematuhinya, jika engkau bersumpah agar ia melakukan sesuatu, dipenuhinya dengan baik, dan jika engkau berpergian dijaga dirinya serta harta bendamu". (HR An-nasai dan lainnya dengan sanad yang sah).
4. Dari segi agama
Faktor agama merupakan hal yang harus diutamakan. Tidak ada yang mendahului diantara alasan memilih calon istri selain melihat agamanya. Dari agama menjadi cerminan tingkah lakunya. Secantik apapun wanita namun agamanya tetap menjadi prioritas. Hal ini instruksi langsung dari Allah dalam surah Al Baqarah ayat 221 yang artinya " dan sesungguhnya wanita hamba sahaya yang mukmin lebih baik (untuk dikawini) dari pada wanita musyrik, sekalipun menarik hatimu".
5. Dari segi Budi pekerti dan kesalehan
Budi pekerti atau tata Krama menjadi hal yang tidak boleh disampingkan dalam memilih jodoh. Bagaimana tidak, calon istri yang baik tentu akan menampilkan keanggunan baik dari segi verbal ( ucapannya) maupun tingkah lakunya. Satu instrumen penting dari Allah yang tertulis dalam surah An-Nisa 64 yang artinya " maka perempuan- perempuan yang shaleha itu, ialah merakah yang taat kepada Allah serta suaminya, memelihara akan hak suaminya sewaktu suaminya tidak ada".
Sebab Perubahan Sosial
Keluarga membentuk tatanan masyarakat dalam satu lingkungan tertentu. Dari kumpulan masyarakat membentuk sebuah tatanan sosial. Setiap era manusia terbentuk dan menjadi satu tatanan yang mudah diingat sebab manusia dalam lingkup sosial memiliki ciri khas tertentu yang menjadi ikon tersendiri. Sebutan kata "jadul" atau dikenal dengan jaman dulu. Istilah demikian karena sebuah keunikan yang diingat pada masa tersebut. Dimana hp atau komputer tidak secanggih sekarang. Fashion yang berbeda. Hingga kultur kebahasaan yang berbeda.
baca juga pentingnya menikah
Transformasi sosial atau perubahan sosial terbentuk dengan adanya kondisi sosial primer yang menjadi unsur dalam keseimbangan masyarakat, seperti unsur ekonomis, unsur goegrafis, unsur budaya, unsur agama, dan sistem politik hingga unsur sistem kerja hukum.
Secara tipologis, perubahan sosial dapat dikategorikan menjadi 4 yaitu :
1. Social process
2. Segmentation
3. Structural change
4. Chang in group structure
Faktor yang lain mempengaruhi pola perubahan sosial adalah terjadinya penemuan -penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Realitas sekarang yang kita lihat hingga kita rasakan dari ilmu pengetahuan dan teknologi mampu mengubah realitas kehidupan tatanan masyarakat.














