blog ini memberikan ulasan ilmu-ilmu menjadi wawasan baru anda seperti Ilmu Hukum, Hukum Keluarga, Psikologi Keluarga, Kesehatan Keluarga, Ilmu Sosial, Dunia Pendidkan.

Memilih Istri Menurut Tuntunan Rasulullah





Istri merupakan orang yang akan mendampingi, mengasihi, tempat pelipur gundah gulana, persemaian keturunan, mengasuh hingga mendidik anak, serta mengurus rumah kita. Istri menjadi teman hidup dalam keseharian kita. Tidak ada kehidupan yang indah membagikan diri selain adanya pasangan yang baik. Langkah dalam memilih istri yang baik ala  Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Setidaknya ada 4 cara memilih dan memilah pasangan yang baik untuk kita.


1. Dari segi harta benda
Faktor harta benda menjadi alasan sebagai tolak ukur untuk mengeimbangi taraf kehidupan sosial. Dalam memahami secara sederhana dari segi harta benda yaitu mencocokkan gaya hidup kita dengan calon istri. Bisa jadi gaya hidup yang tinggi tidak mampu menyeimbangi penghasilan kita sebagai suami. Cara memahami konteks ini dengan pandangan lain yaitu segi kemampuan lahiriyah mencari kehidupan atau dengan bahasa kemandirian calon istri. Sehingga pada saat telah menjadi pasangan yang sah, situasi dan kondisi secara ekonomi baik buruk bisa dilewati bersama. Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda dalam hadits yang artinya “dikawininya perempuan itu karena empat perkara, yaitu karena hartanya, karena bangsa atau keturunannya, Karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka carilah yang kuat  yaitu agamanya. Engkau akan bahagia. ( H.R Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu).

2. Dari segi keturunannya (faktor Bibit)
Faktor keturunan ini, sebagai upaya memperbaiki keturunan secara fisik, kecerdasan maupun secara mental jiwa. Anak yang dilahirkan tidak jauh dengan ayah dan ibunya. Ini menjadi bagian penilaian kita dalam mencari pasangan.

3. Dari segi kecantikan
Kencatikan salah satu faktor diperhatikan dalam mencari pasangan. Secara fisik sangat penting dalam pemenuhan seksual secara lazim. Kencatikan di mata laki-laki tidak bisa disamarkan dalam ketegori sebab masing -masing memiliki kriteria.  Kecantikan inilah yang akan menjadi penghias semangat laki-laki. Satu hadits dari Rasulullah shalallahu alaihi wassalam sebagai instruksi menilai kecantikan calon istri, sebagaimana beliau bersabda yang artinya "sebaik-baik istri ialah manakala engkau memandangnya, kamu akan senang terhibur olehnya (karena cantik menawan), jika engkau memerintahkan (suatu perkara), ia akan mematuhinya, jika engkau bersumpah agar ia melakukan sesuatu, dipenuhinya dengan baik, dan jika engkau berpergian dijaga dirinya serta harta bendamu". (HR An-nasai dan lainnya dengan sanad yang sah).

4. Dari segi agama
Faktor agama merupakan hal yang harus diutamakan. Tidak ada yang mendahului diantara alasan memilih calon istri selain melihat agamanya. Dari agama menjadi cerminan tingkah lakunya. Secantik apapun wanita namun agamanya tetap menjadi prioritas. Hal ini instruksi langsung dari Allah dalam surah Al Baqarah ayat 221 yang artinya " dan sesungguhnya wanita hamba sahaya yang mukmin lebih baik (untuk dikawini) dari pada wanita musyrik, sekalipun menarik hatimu". 

5. Dari segi Budi pekerti dan kesalehan
Budi pekerti atau tata Krama menjadi hal yang tidak boleh disampingkan dalam memilih jodoh. Bagaimana tidak, calon istri yang baik tentu akan menampilkan keanggunan baik dari segi verbal ( ucapannya) maupun tingkah lakunya. Satu instrumen penting dari Allah yang tertulis dalam surah An-Nisa 64 yang artinya " maka perempuan- perempuan yang shaleha itu, ialah merakah yang taat kepada Allah serta suaminya, memelihara akan hak suaminya sewaktu suaminya tidak ada". 
Share:

0 comments:

Post a Comment

About

AD BANNER