blog ini memberikan ulasan ilmu-ilmu menjadi wawasan baru anda seperti Ilmu Hukum, Hukum Keluarga, Psikologi Keluarga, Kesehatan Keluarga, Ilmu Sosial, Dunia Pendidkan.

Ciri Ijazah Yang Dibutuhkan Masyarakat!!!

gmb:(beritatangsel.com)

       Perjalanan pendidikan kita saat ini menjadi bahan refleksi kepribadian dalam memberikan pengaruh positif.  Sebab tidak sedikit diantara para pelajar menjadikan belajar di sekolah mulai tingkat dasar hingga tingkat tinggi sebatas formalitas semata.  Hanya datang untuk mengerjakan tugas dari guru tanpa memikirkan cara menyelesaikan tugas. Dan sering terjadi juga mengerjakan tugas sebatas selesai tanpa mengerti manfaat dari tugas itu.
                                                                                 
           Lantas sampai saat ini,  kita yang sedang menyicipi dunia pendidikan, apakah kita mampu untuk menjawab pertanyaan diatas, atau hanya diam terpendam menahan malu atas ijazah yang tidak mengandung arti dalam kehidupan kita. Ataukah kita masih dalam belajar mencari jawaban atas pertanyaan mau jadi apa saya setelah mendapat ijazah. Inilah kenyataan yang tersembunyi dalam lubuk hati kita. Mari kita merefleksikan diri dengan pesan mendalam dari Allah.

وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْـًٔاۙ وَّجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (QS. An nahl 16:78)

Ayat di atas memberikan kritikan kepada kita manusia yang tidak mempergunakan ketiga alat ini untuk belajar dan mengajarkan ilmu. Kita awali dengan pendengaran, yang berperan penting untuk menangkap ilmu serta memberi info penting kepada pendengar kita. Maka catatan kita bersama yaitu, diri yang  sudah dilengkapi dengan pendengaran terindah untuk dijadikan sebagai insan yang berguna. agar berguna tentu jalannya tidak lain selain mendengarkan ilmu dari guru dengan baik. Mendengarkan nasihat dari orangtua. Mendengarkan ilmu agama dari ulama-ulama. Bahkan mampu mendengarkan keluh kesah sesama.

Namun itu semua bisa kita rasakan apabila pendegaran ini kita aktifkan dalam keadaan kita sedang belajar. Ketika sedang belajar baik di sekolah maupun di tempat diskusi sering terjadi pertengkaran argument. Kalian yang membaca tulisan ini, apakah pernah merasakan demikian? Yah… jawaban utama ada pada pendengaran. Inilah fungsi kita bersekolah untuk diajari beradab dan berahklaq. Dari sini penulis ingin mengatakan bahwa Ijazah yang kita miliki akan menjadi manfaat apabila kita menjadi insan yang memenafaatkan alat pendengaran sebagai titipin Allah yang Maha Sempura.

Selanjutnya ayat diatas memberikan kita konsep dalam belajar untuk menggunakan alat penglihatan. Betapa banyak yang belajar namun belum mampu menjawab persoalan yang nampak di depan matanya. Entah itu persoalan pribadi, persoalan keluarga, persoalan pekerjaan hingga persoalan kehidupan masyarakat. Kalian yang membaca tulisan ini, apakah pernah melihat orang seperti ini?

Atau kita bahkan acuh tak acuh sebab diri kita sendiri belum mampu dalam menjawab persoalan itu. Lantas dimana fungsi kita belajar dengan menghabiskan uang yang banyak, menghabiskan waktu yang panjang, membuang banyak tenaga?.

            Mata sebagai alat kita gunakan untuk melihat ilmu-ilmu. Tentu memiliki tujuan agar kita bisa paham apa yang tertulis. Setelah kita melihat bacaan ilmu terkadang reaksi untuk menindak lanjuti sebuah ilmu menjadi penghalang untuk menjawab permasalah yang kita hadapi. Inilah salah satu kejadian di tengah para pelajar.

            Untuk menjadi diri berkualitas akan ilmu kita miliki, tidak harus menunggu untuk mendapat ijazah setinggi langit. Memanfaatkan apa yang kita miliki dalam fokus mendalami minat ilmu kita sendiri, tentu ijazah akan datang dengan penuh penghargaan dari Ilahi. Ketika sedang belajar jangan lupa untuk menuangkan segala keihklasan pada diri anda untuk mencapai tujuan kemanfaatan di tengah masyarakat.

 gmb: (kompsiasna.com)

Kita yang sedang belajar ditunggu oleh mereka yang membutuhkan solusi masalah, tidak pernah diharapkan kita datang setelah mendapatkan ijazah sebagai penambah masalah mereka

Selanjutnya, yang ketiga merupakan alat yang bersembunyi di dalam dada kita, itulah hati. Keberadaanya tidak nampak oleh mata akan tetapi mampu mengubah keadaan seseorang secara tiba-tiba. Kita ambil sebuah contoh, hari ini perasaan kita senang karena mendapat hadiah, namun esok hari kita harus merasakan namanya kekecawaan sebab hal di luar kekuatan kita. Itulah kerja hati yang harus kita kuasai. Sebagai pelajar tentu hati menjadi kunci semangat dalam fokus menalaah sebuah ilmu.

Ketika keadaan hati sedang sempit tentu sangat sulit untuk mencernah sebuah ilmu. Ketika keadaan hati sedang sakit sangat besar keadaan kita untuk malas mengerjakan tugas. Ketika keadaan hati tidak sempurna lagi, maka sulit untuk menyuplai otak untuk berfikir positif. Sebagai pelajar yang baik, tentu harus menjaga kesucian hati. Sebab ketika hati berada pada posisi sejuk dan nyaman, peluang besar akan mempengharui kualitas pribadi kita. Ilmu yang diikat dengan hati yang suci mesti akan membuat pribadi seseorang sangat dibutuhkan ditengah masyarakat. Percaya atau tidak, maka kita akan buktikan dengan beranalogi dengan pertanyaan peristiwa. Apakah masyarakat kita mencari pemimpin yang memiliki pribadi emosi? Tentu tidak. Apakah masyarakat kita mencari ketua desa yang memiliki hati pilih kasih? Tentu tidak. Apakah sebuah perusahaan atau instansi mencari pekerja yang memiliki sifat antara suara hati dan perbuatan berbeda? Tentu tidak. 

Dari sini kita mempelajari bahwa ijazah yang sudah kita kejar bertahun-tahun dengan biaya yang tidak sedikit perlu kita resapi kembali. Penulis ingin mengatakan bahwa ijazah tidak pernah salah dan keliru, akan tetapi nama yang tercantum di ijazah yang membuat ijazah itu sendiri tidak berwibawa dan bernilai. 

"Pada intinya bahwa ciri ijazah yang dibutuhkan masyarakat yaitu ijazah dengan gelar pemberi solusi"


"kita adalah solusi bagi mereka"


        

 

Share:

3 comments:

About

AD BANNER