Konflik keluarga menjadi penghias kehidupan pasangan rumah tangga kita. Banyak cara menghindari konflik hingga menyelesaikan konflik dengan baik. Beberapa cara menyelesaikan konflik sesama pasangan.
baca juga 10 tips menjaga keharmonisan suami
Pertengkaran atau lebih dikenal dengan perselisihan antara suami dan istri menjadi hal yang lumrah dalam kehidupan pernikahan. Hanya saja sebaik pertengkaran sepasan suami dan istri tidak dihadapan umum. Seperti dihadapan orangtua, anak, kerabat hingga tetangga. Penilaian kebahagian rumah tangga dapat terjaga bilamana segala konflik tidak sampai terdengar ditelinga orang lain. Sebaiknya penyelesaian kesalahpahaman antara suami dan istri secara tertutup. Hal ini untuk meminimalisir adanya campur tangan dari luarnyang justru memperkeruh antara hubungan pasangan.
baca juga tips bercinta hubungan intim yang asyik
2. Tidak Mengadu Kepada Orangtua
Mengadu sama orangtua menjadi salah satu faktor penyebab perkeruhan dalam rumah tangga sendiri. Untuk itu apabila sedang menghadapi masalah atau konflik sebaiknya tidak disampaikan kepada orangtua. Ada sesuatu yang menjadi privasi keluarga serta ada yang menjadi hal diskusi bersama keluarga besar. Tentu masing-masing keluarga mampu membedakan hal yang layak diceritakan kepada orangtuanya.
3. Siapkan Waktu Mendengarkan
Tidak ada konflik di dalam keluarga yang tidak memiliki penyebab. Untuk itu tips yang sangat ampuh dalam menyelesaikan konflik sesama pasangan yaitu saling mendengarkan. Meluangkan waktu mendengarkan pasangan solusi terbaik untuk mencari titik kesalahpahaman.
baca juga mengenal pentingnya menikah
4. Beri Waktu Untuk Menenangkan Diri Pasangan
Luangkan waktu kepada pasangan untuk mengeluarkan emosinya. Pada fase ini, mendiamkan diri dan pasangan untuk melakukan hal-hal yang mengembalikan mood/suasana hati. Seperti makan, jalan-jalan, menghirup udara segar dll. Jangan memaksakan pasangan untuk meluapkan emosi dengan cara berdebat atau mempertahankan alasannya. Pada intinya berilah ruang waktu berdiam diri atau merenung/introspeksi diri.
baca juga types of kinship






0 comments:
Post a Comment